Sabtu, 29 September 2012

Sunday = Mie Day

Thanks God, it's Sunday..
Sunday is Mie Day for me :)
Mungkin terkesan aneh, namun memang seperti itu adanya..
Sedari dulu, bisa dibilang saya ini adalah penggemar mie aka noodle. Mungkin hampir seminggu 3 kali atau lebih saya mengkonsumsi mie. Mengapa seperti itu? karena saat itu saya memang termasuk anak yang susah makan dan di rumah saya memang jarang masak karena ya jarang yang makan di rumah *ngenes :D jadilah saya memilih mie sebagai bahan makanan yang bisa ngisi perut saya.
Sampai akhirnya saya harus sekolah di sebuah sekolah asrama di Jawa Barat dan disana ternyata tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi mie. Sempet bingung gimana mau makan kalo nasi aja ga suka, tapi ga boleh makan mie. Menjalani kehidupan disekolah yang bebas memiliki aturan No MSG No Pengawet No Instant sebenarnya adalah hal yang  menyenangkan karena badan ikut dididik jadi badan yang sehat, tapi yang namanya anak SMP kan tetep aja rasanya gimana gitu waktu dulu *hehehe.. Jadi selama 1 semester di sekolah saya benar benar hidup No MSG No Pengawet No Instant barulah waktu libur pulang ke rumah arena balas dendam pun dilancarkan. Makan mie, soft drinks, fast food dll masuk semua .. Disitu terasa bahakan terlihat perbedaan di badan sendiri, yang biasanya hidup sehat jadi instant gitu, badan malah jadi ga karuan rasanya.
Setelah menyelesaikan study di asrama selama 4 tahun lebih, kembalilah saya ke rumah dan kembalilah saya dengan rutinitas yang serba instant itu. Hingga akhirnya kembali saya harus keluar kota untuk melanjutkan kulihh dan saya 'dititipkan' orang tua di rumah kerabat saya. "Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung" aturan yang ada di rumah harus saya ikuti, aturan disini adaalah 'No mie selain hari Minggu' sempet aneh sama peraturan itu tapi ya harus saya ikuti dan akhirnya sekarang menjadi kebiasaan saya.
Okeeeh, udaah aah curhat nya, mari kita skip ke hal yang bermanfaat :) >>>
Sekolah semakin tinggi jadi semakin banyak ilmu yang di dapat *insya allah.. Setelah baca baca ternyata menurut arteikel dari Prof. DR. Made Astawan (ahli Teknologi Pangan dan Gizi) mie belum bisa disebut sebagai makanan penuh (wholesome food) karena kandungan gizi yang belum mencukupi untuk gizi seimbang bagi tubuh. Mie yang terbuat dari tepung terigu memang tinggi karbohidrat namun sedikit protein, vitamin, dan mineral. Satu takaran saji mie instant 80gr menyumbang 400kkal energi, namun yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instant yang dapat mencapai 30% bobot kering. Jadi ini perlu diwaspadai bagi penderita obesitas. Kelemahan dari mie yang lain adalah kandungan natriumnya yang tinggi, natrium yang didapat dari NaCl dan bahan pengembang. Bahan pengembang yang mencapai 1,05% dari bobot total ini kurang menguntungkan bagi penderita maag yang asam lambungnya akan semakin dirpduksi karena sifat natrium yang mensterilkan lambung dan juga penderita penyakit hipertensi yang dapat meningkat tekanan darahnya karena jumlah Na-K tinggi dalam darah. Hal lain adalah, mie instant tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme disebabkan kandungan gluten (substansi yg tidak seharusnya di konsumsi penderita autisme).
Terlihat begitu banyak efeknya, namun mie masih tetap boleh dikonsumsi kok hanya jangan berlebihan saja. Mie yang di Indonesia memang berbeda dengan mie yang mungkin diproduksi oleh Jepang, Korea, Taiwan yang memang notabene setiap hari yang dimakan adalah mie, yang membedakan adalah jumlah pengawet didalam mie instant tersebut.
Jadi inilah tata cara memasak mie instant secara benar tanpa menyakiti tubuh ataupun merusak kesehatan, yang mungkin sudah kamu ketahui ataupun tidak.


  1. Didihkan air di dalam panci kemudian masukkan mi kedalamnya
  2. Apabila mi sudah matang, angkat dan tiriskan mi dengan menggunakan saringan kemudian buang sisa air rebusan, yang dimana air tersebut mengandung lapisan lilin.
  3. Didihkan air kembali di dalam panci sampai mendidih, masukkan mie ke dalamnya kemudian matikan api.
  4. Pada langkah inilah ketika api dimatikan tetapi air masih panas barulah masukkan semua bumbu-bumbu untuk membuat mie instant dengan sup.
  5. Apabila kamu akan membuat mi goreng, angkat mie dari air yang sudah mendidih, tiriskan mi kemudian campurkan dengan bumbu-bumbu, siap disajikan sebagai mi goreng kering,

Jadi, marilah kita hidup sehat teman. Makan mie seminggu sekali itu juga sebenernya hal yang asik kok :).
Rasanya kita jadi menunggu nunggu hari minggu dan pas hari minggu datang, kita bakal jadi orang yang seneeeeng bgt karena bisa menikmati mie, dan cobalah pasti rasanya mie itu lebih enak dari biasanya karena memang kita menanti waktu untuk dapat menikmati mie itu :D

Keep Healhty d(^^)b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 29 September 2012

Sunday = Mie Day

Thanks God, it's Sunday..
Sunday is Mie Day for me :)
Mungkin terkesan aneh, namun memang seperti itu adanya..
Sedari dulu, bisa dibilang saya ini adalah penggemar mie aka noodle. Mungkin hampir seminggu 3 kali atau lebih saya mengkonsumsi mie. Mengapa seperti itu? karena saat itu saya memang termasuk anak yang susah makan dan di rumah saya memang jarang masak karena ya jarang yang makan di rumah *ngenes :D jadilah saya memilih mie sebagai bahan makanan yang bisa ngisi perut saya.
Sampai akhirnya saya harus sekolah di sebuah sekolah asrama di Jawa Barat dan disana ternyata tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi mie. Sempet bingung gimana mau makan kalo nasi aja ga suka, tapi ga boleh makan mie. Menjalani kehidupan disekolah yang bebas memiliki aturan No MSG No Pengawet No Instant sebenarnya adalah hal yang  menyenangkan karena badan ikut dididik jadi badan yang sehat, tapi yang namanya anak SMP kan tetep aja rasanya gimana gitu waktu dulu *hehehe.. Jadi selama 1 semester di sekolah saya benar benar hidup No MSG No Pengawet No Instant barulah waktu libur pulang ke rumah arena balas dendam pun dilancarkan. Makan mie, soft drinks, fast food dll masuk semua .. Disitu terasa bahakan terlihat perbedaan di badan sendiri, yang biasanya hidup sehat jadi instant gitu, badan malah jadi ga karuan rasanya.
Setelah menyelesaikan study di asrama selama 4 tahun lebih, kembalilah saya ke rumah dan kembalilah saya dengan rutinitas yang serba instant itu. Hingga akhirnya kembali saya harus keluar kota untuk melanjutkan kulihh dan saya 'dititipkan' orang tua di rumah kerabat saya. "Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung" aturan yang ada di rumah harus saya ikuti, aturan disini adaalah 'No mie selain hari Minggu' sempet aneh sama peraturan itu tapi ya harus saya ikuti dan akhirnya sekarang menjadi kebiasaan saya.
Okeeeh, udaah aah curhat nya, mari kita skip ke hal yang bermanfaat :) >>>
Sekolah semakin tinggi jadi semakin banyak ilmu yang di dapat *insya allah.. Setelah baca baca ternyata menurut arteikel dari Prof. DR. Made Astawan (ahli Teknologi Pangan dan Gizi) mie belum bisa disebut sebagai makanan penuh (wholesome food) karena kandungan gizi yang belum mencukupi untuk gizi seimbang bagi tubuh. Mie yang terbuat dari tepung terigu memang tinggi karbohidrat namun sedikit protein, vitamin, dan mineral. Satu takaran saji mie instant 80gr menyumbang 400kkal energi, namun yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instant yang dapat mencapai 30% bobot kering. Jadi ini perlu diwaspadai bagi penderita obesitas. Kelemahan dari mie yang lain adalah kandungan natriumnya yang tinggi, natrium yang didapat dari NaCl dan bahan pengembang. Bahan pengembang yang mencapai 1,05% dari bobot total ini kurang menguntungkan bagi penderita maag yang asam lambungnya akan semakin dirpduksi karena sifat natrium yang mensterilkan lambung dan juga penderita penyakit hipertensi yang dapat meningkat tekanan darahnya karena jumlah Na-K tinggi dalam darah. Hal lain adalah, mie instant tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme disebabkan kandungan gluten (substansi yg tidak seharusnya di konsumsi penderita autisme).
Terlihat begitu banyak efeknya, namun mie masih tetap boleh dikonsumsi kok hanya jangan berlebihan saja. Mie yang di Indonesia memang berbeda dengan mie yang mungkin diproduksi oleh Jepang, Korea, Taiwan yang memang notabene setiap hari yang dimakan adalah mie, yang membedakan adalah jumlah pengawet didalam mie instant tersebut.
Jadi inilah tata cara memasak mie instant secara benar tanpa menyakiti tubuh ataupun merusak kesehatan, yang mungkin sudah kamu ketahui ataupun tidak.


  1. Didihkan air di dalam panci kemudian masukkan mi kedalamnya
  2. Apabila mi sudah matang, angkat dan tiriskan mi dengan menggunakan saringan kemudian buang sisa air rebusan, yang dimana air tersebut mengandung lapisan lilin.
  3. Didihkan air kembali di dalam panci sampai mendidih, masukkan mie ke dalamnya kemudian matikan api.
  4. Pada langkah inilah ketika api dimatikan tetapi air masih panas barulah masukkan semua bumbu-bumbu untuk membuat mie instant dengan sup.
  5. Apabila kamu akan membuat mi goreng, angkat mie dari air yang sudah mendidih, tiriskan mi kemudian campurkan dengan bumbu-bumbu, siap disajikan sebagai mi goreng kering,

Jadi, marilah kita hidup sehat teman. Makan mie seminggu sekali itu juga sebenernya hal yang asik kok :).
Rasanya kita jadi menunggu nunggu hari minggu dan pas hari minggu datang, kita bakal jadi orang yang seneeeeng bgt karena bisa menikmati mie, dan cobalah pasti rasanya mie itu lebih enak dari biasanya karena memang kita menanti waktu untuk dapat menikmati mie itu :D

Keep Healhty d(^^)b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...